Mencari Validasi: Ketika “Like” Adalah Segalanya

Wed Sep 25 2024

Mencari Validasi: Ketika “Like” Adalah Segalanya

Wed Sep 25 2024


Kalau kamu suka:

  • Upload foto di media sosial, nungguin berapa banyak like yang masuk. 
  • Curhat ke teman bukan cari solusi, tapi kata-kata, "Iya, kamu benar.". 
  • Auto-terbang ke bulan pas dapat perhatian ekstra pacar atau pujian dari atasan.

Bisa jadi kamu lagi terjebak dalam mencari validasi.

Apa yang Dimaksud dengan Mencari Validasi?

Mencari validasi adalah kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan persetujuan, pengakuan, atau penerimaan dari orang lain sebagai cara untuk mengukur nilai diri sendiri.

Mencari validasi itu kayak candu. Awalnya mungkin cuma buat nge-boost kepercayaan diri, tapi lama-lama bisa bikin kita ketergantungan. Kita jadi ngerasa worthless kalau nggak dapet pujian atau perhatian dari orang lain. Padahal, kebahagiaan sejati itu datang dari dalam diri sendiri, bukan dari penilaian orang lain.

Kenapa Orang Haus Validasi?

Banyak faktor orang haus validasi. Bisa jadi karena kurang percaya diri, punya pengalaman masa lalu yang bikin kita merasa nggak cukup baik, atau bahkan cuma karena kita tumbuh di lingkungan yang selalu menekankan pentingnya pengakuan dari orang lain, seperti selalu mencari pujian dari orang tua atau validasi dari pasangan. Apapun alasannya, penting buat kita sadar kalau validasi eksternal itu nggak akan pernah bisa sepenuhnya memuaskan kita.

Tanda-tanda Terlalu Mencari Validasi

  • Overthinking setiap postingan: Mikirin caption yang perfect, filter yang paling bagus, semua demi dapetin like sebanyak-banyaknya.
  • Ngerasa down kalau nggak dapet banyak like atau komentar: Kayak dunia runtuh cuma gara-gara postinganmu nggak se-viral temanmu.
  • Selalu butuh persetujuan orang lain: Nggak berani ambil keputusan sendiri, takut salah atau nggak sesuai ekspektasi orang lain.
  • Mengubah diri buat nyenengin orang lain: Rela ngelakuin hal-hal yang sebenarnya nggak kamu suka, cuma biar diterima di lingkungan tertentu.
  • Merasa cemas atau tidak aman jika tidak mendapatkan pujian atau pengakuan: Selalu mencari kepastian dari orang lain tentang nilai dirimu.
  • Sulit menerima kritik: Merasa terancam atau diserang secara pribadi ketika ada yang memberikan kritik, bahkan jika itu membangun.

Dampak Mencari Validasi

Terlalu bergantung pada validasi eksternal dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental dan emosionalmu. Kamu mungkin akan merasa cemas, tidak aman, bahkan depresi jika tidak mendapatkan pengakuan yang kamu harapkan. Selain itu, kamu juga bisa kehilangan jati dirimu yang sebenarnya karena terlalu fokus mencoba menyenangkan orang lain.

Gimana Cara Berhenti Mencari Validasi?

  • Kenali nilai dirimu: Kamu itu unik dan berharga, terlepas dari apa kata orang lain.
  • Fokus pada pencapaianmu: Rayakan setiap keberhasilanmu, sekecil apapun itu.
  • Batasi waktu di media sosial: Jangan biarkan medsos jadi sumber utama validasi dirimu.
  • Belajar bilang "tidak": Jangan takut buat nolak permintaan orang lain kalau itu nggak sesuai sama prinsipmu.
  • Kelilingi dirimu dengan orang-orang positif: Cari lingkungan yang bisa mendukung dan menghargai kamu apa adanya.
  • Latih self-compassion: Bersikap baik dan pengertian pada diri sendiri, sama seperti kamu memperlakukan teman baikmu.
  • Cari bantuan profesional jika diperlukan: Jika kamu merasa kesulitan mengatasi kebutuhan akan validasi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor.


 

Ingat, validasi paling penting itu datang dari diri sendiri. Ketika kamu bisa menerima dan mencintai dirimu sendiri, kamu nggak akan lagi bergantung pada penilaian orang lain. Prosesnya mungkin nggak instan, tapi percayalah, self-validation itu jauh lebih memuaskan daripada external validation.

Jadi, mulai sekarang, yuk belajar buat lebih menghargai diri sendiri. Kamu itu valuable, terlepas dari berapa banyak like yang kamu dapat di media sosial atau pujian yang kamu terima dari orang lain.


Kamu Mungkin Suka

image

Berani Bertanggung Jawab: Stop Kebiasaan Mengambinghitamkan!

25 September 2024

image

Menahan Hak Orang Lain: Sebuah Tinjauan Etis dan Hukum

25 September 2024

image

Post Power Syndrome: Ketika Kekuasaan Berakhir

25 September 2024

Lihat Semua