Rasanya pingin kabur aja, nggak mau hadapi kenyataan... Pernah ngerasa begini, nggak? Atau, maunya menyibukkan diri daripada harus memikirkan masalah? Jika iya, hati-hati! Kamu mungkin sedang melakukan trauma blocking.
Apa Sih Trauma Blocking?
Trauma blocking adalah upaya seseorang untuk menekan atau menghindari rasa sakit dari trauma dengan cara melakukan berbagai aktivitas yang dapat mengalihkan perhatiannya dari masalah tersebut. Orang yang melakukan trauma blocking sering kali merasa tidak mampu untuk menghadapi trauma mereka secara langsung, sehingga mereka memilih untuk melarikan diri melalui berbagai cara, seperti:
- Menyibukkan diri dengan pekerjaan
- Melakukan self-reward yang berlebihan
- Menghabiskan waktu dengan alkohol dan narkoba
- Bermain game atau menonton video secara berlebihan
- Terlibat dalam hubungan yang tidak sehat
Tanda-tanda Trauma Blocking:
- Lupa Sebagian atau Seluruh Kejadian: Kayak ada potongan puzzle yang ilang, kita gak inget detail kejadian traumatis itu
- Blank atau Disosiasi: Pas inget-inget kejadian itu, kita ngerasa kayak lagi nonton film, bukan ngalamin sendiri
- Mimpi Buruk atau Flashback: Trauma yang ketutup bisa muncul lagi lewat mimpi buruk atau flashback yang bikin kita ketakutan
- Sulit Konsentrasi dan Inget Hal Lain: Gara-gara trauma blocking, kita jadi susah fokus dan gampang lupa sama hal-hal lain.
Bahaya Trauma Blocking
Trauma blocking memang dapat membantu seseorang untuk merasa lebih nyaman dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, trauma blocking dapat memiliki efek yang berbahaya, seperti:
- Memperparah trauma
- Menghambat proses penyembuhan
- Meningkatkan risiko depresi dan kecemasan
- Menimbulkan masalah dalam hubungan dengan orang lain
- Menurunkan kualitas hidup
Bagaimana Cara Mengatasi Trauma Blocking?
Trauma blocking bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi trauma. Jika kamu merasa sedang melakukan trauma blocking, penting untuk mencari bantuan profesional. Seorang terapis dapat membantumu untuk memahami traumamu dan mengembangkan mekanisme koping yang sehat untuk menghadapinya.
Tips untuk Mengatasi Trauma Blocking
- Sadari bahwa kamu sedang melakukan trauma blocking. Langkah pertama untuk mengatasi trauma blocking adalah dengan menyadarinya. Kamu dapat mulai dengan mencatat pola perilakumu dan mencoba untuk mengidentifikasi pemicunya.
- Cari bantuan profesional. Seorang terapis dapat membantumu untuk memahami traumamu dan mengembangkan mekanisme koping yang sehat untuk menghadapinya.
- Bergabung dengan kelompok pendukung. Bergabung dengan kelompok pendukung dapat membantumu untuk merasa tidak sendirian dan mendapatkan dukungan dari orang lain yang pernah mengalami trauma yang sama.
- Praktikkan self-care. Pastikan kamu cukup istirahat, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur. Kamu juga dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
Trauma blocking adalah masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosionalmu. Jika kamu merasa sedang melakukan trauma blocking, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian, dan kamu berhak untuk sembuh.